Bisa menarik nafas lega, indeks saham di Asia naik setelah Tiongkok melaporkan ekonominya tidak melambat separah yang ditakutkan banyak pihak, secerah sinar terang di antara suramnya prospek ekonomi global.

Di tahun 2014, ekonomi Tiongkok ekspansi 7.4%, paling lambat dalam 24 tahun, dari pertumbuhan 7.7% di 2013 dan untuk pertama kali sejak 1998, berada di bawah target Pemerintah Tiongkok, 7.5%.

Sementara itu, dalam edisi World Economic Outlook (WEO) terkini, International Monetary Fund (IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia untuk tahun 2015-16 sebesar 0.3% dan memberi peringatan bahwa manfaat dari penurunan tajam harga minyak mentah tidak mampu mengimbangi prospek ekonomi yang suram di Tiongkok, Rusia, zona Euro, Jepang serta negara negara penghasil minyak.

IMF juga meminta Pemerintah dan bank sentral di dunia untuk menjalankan kebijakan moneter yang akomodatif dan reformasi struktural. Pertumbuhan global diprediksi 3.5% di tahun 2015 dan 3.7% pada tahun 2016.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 14 poin (0.27%) ke level 5166.1 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 maju 3.6 poin (0.41%) ke level 890.9. Investor asing menarik IDR337.6 milliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa ditutup pada teritori positif di tengah ekspektasi bank sentral Eropa (ECB) akan mengumumkan peluncuran program Quantitative Easing pada pertemuannya hari Kamis nanti.

Data ZEW Economic Sentiment Index Jerman berada di level 48.4 di bulan januari, tertinggi sejak Februari 2014, dari level 34.9 di bulan Desember. Kenaikan ini di dorong oleh penurunan harga minyak dan depresiasi nilai tukar mata uang Euro.

Indeks saham di Wall Street setelah berulang kali berubah arah, akhirnya berakhir naik tipis karena investor memantau harga minyak mentah dunia dan rilis laporan keuangan Kuartal IV dari emiten seperti Johnson & Johnson, Delta Air Lines, Halliburton serta Morgan Stanley.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa ditutup naik dan pasar Amerika ditutup cenderung flat. Belum ada sentimen positif dari pertumbuhan ekonomi ditambah volatilitas harga minyak yang cenderung terus melemah. IMF juga memangkas pertumbuhan ekonomi global selama 2 tahun ini. Saat ini, investor berfokus pada tambahan stimulus yang akan digelontorkan Bank Sentral Eropa yang diprediksi akan menjadi sentimen positif bagi pasar global. Pasar Asia dibuka mixed pagi ini. Data PDB China kuartal terkahir 2014 di atas prediksi sebesar 7.3%, namun PDB 2014 diperkirakan di bawah estimasi pemerintah China yakni 7.5%. Dari dalam negeri, RAPBNP 2015 menargetkan setoran pajak penghasilan nonmigas naik Rp 74 triliun dari APBN induk.

Secara teknikal IHSG Kembali terkonsolidasi pada area support bullish trend. Indikator Stochastic golden-cross pada area overbought dengan Momentum RSI dan CCI yang mulai kembali bergerak menguat. Indikator MACD terlihat konsolidasi dimana Histogram MACD mulai menguat menuju area positif. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung kembali menguat terbatas dengan range pergerakan 5130-5200. Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya BBRI, BMRI, INTP, LSIP, PGAS, PTBA, SMGR.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top