Memperpanjang rally di pasar saham global, indeks saham di Asia akhir pekan lalu naik setelah bank sentral Eropa (ECB) menebarkan 1 triliun Euro ($1.11 triliun) sebagai paket stimulus dalam bentuk program pembelian obligasi dengan tujuan untuk menggairahkan kembali ekonomi zona Euro yang sedang menghadapi ancaman deflasi.

Pasar juga mencerna berita bahwa Raja Abdullah dari Arab Saudi wafat Jumat pagi, membuat adiknya Pangeran Salman menjadi penerus tahta kerajaan.

Aktifitas manufaktur Tiongkok tetap kontraksi selama 2 bulan beruntun, menyoroti kelesuan ekonomi Tiongkok dan menambah alasan untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter.

Perhitungan awal (flash) data HSBC Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) Tiongkok berada di level 49.8, lebih tinggi dari perhitungan akhir untuk bulan Desember yang berada di level 49.6 yang juga merupakan kontraksi pertama dalam 7 bulan terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menciptakan rekor tertinggi, dengan naik 70.7 poin (1.35%) ke level 5323.9. Indeks saham Blue Chip LQ-45 terbang 15.7 poin (1.73%) ke level 926.5. Secara mingguan, IHSG dan LQ-45 masing masing melonjak 175.5 poin (3.41%) dan 40.2 poin (4.53%). Investor asing Jumat lalu mencatatkan net Buy fantastis IDR1,61 triliun, merubah Net Sell asing IDR1,07 triliun selama Senin-Kamis menjadi Net Buy IDR537 miliar.

Indeks saham di Eropa naik tajam setelah bank sentral Eropa (ECB) membuka pintu gerbang bagi banjirnya likuiditas dengan memutuskan untuk meluncurkan program pembelian obligasi (Quantiative easing) dalam skala masif. Secara mingguan, index CAC 40 Perancis naik 6% sementara index Dax di Jerman dan FTSE 100 di Inggris masing masing naik lebih dari 4%.

Indeks saham di Wall Street berakhir melemah, menghentikan kenaikan beruntun selama 4 hari bagi S&P 500 dan DJIA, namun berhasil mempertahankan kenaikan mingguan yang solid karena pergerakan naik di hari Kamis ketika ECB mengumumkan program stimulus baru. Investor di AS nampak lebih bisa menahan diri seiring keluarnya berbagai data ekonomi dan laporan keuangan emiten.


IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung menguat pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa ditutup naik, namun pasar Amerika ditutup mixed akhir pekan lalu, sentimen positif dari stimulus Bank Central Eropa masih membawa keyakinan investor ke pasar saham meskipun laba di beberapa perusahaan besar di AS turun di bawah ekspektasi pasar. Di Eropa, investor juga menunggu data iklim bisnis di Jerman yang diperkirakan naik menjadi 106.7 dan masih berlangsungnya kekhawatiran pemilu di Yunani. Pasar Asia dibuka turun pagi ini. Harga komoditas dan CPO masih menunjukkan pelemahan yang membuat ekonomi masih tidak stabil. Dari dalam negeri, perseturuan antara KPK dan Polri memungkinkan pengesahan APBN-P 2015 terhambat di DPR. Menjelang berlakunya MEA 2015 ada sebanyak 25 perusahaan logistik asing berskala kecil masuk ke Indonesia dengan menggandeng perusahaan logistik lokal selama tiga tahun terakhir.

Secara teknikal IHSG membuka gap up dan telah mencapai target flag pattern dikisaran level 5330. Indikator Stochastic telah meningkat signifikan hingga memasuki area overbought sehingga sangat besar peluang terjadinya dead-cross. Indikator RSI bergerak signifikan dengan pergerakan momentum bullish. Histogram dari indikator MACD menguat sangat tinggi dihari kedua setelah berada pada area positif sehingga mengkhawatirkan terjadinya kontraksi. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung tertahan hingga melemah dengan range pergerakan 5250-5350.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top