Indeks saham di Asia berakhir menguat kecuali di Hongkong yang mengalami pelemahan yang cukup signifikan. Pelemahan yang di sebabkan atas data Balance of Trade untuk bulan Desember.

Rilis data tersebut menunjukan bahwa terjadinya peningkatan atas defisit perdagangan pada bulan Desember yang menjadi -59.3B dari 52.6B yang dikarenakan nilai impor lebih besar dari nilai ekspor yang membuat defisit anggaran menjadi bertambah.

Ketakutan investor terhadap ketegangan ekonomi Eropa sudah mulai pulih setelah para menteri keuangan di Eropa memberi sinyal siap bekerja sama dengan perdana menteri baru Yunani Alexis Tsipras, selama dia mau menghilangkan opsi penghapusan utang.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 17.12 poin (0.33%) ke level 5,277.15, sementara indeks LQ-45 tercatat naik 0.34% ke level 916.10. Investor asing mencatatkan Net Buy sebesar IDR647.46 Miliar.

Pasar Eropa ditutup melemah cukup dalam. Salah satu faktornya yaitu karena Inggris merilis angka pertumbuhan domestik bruto (PDB) kuartal IV-2014 di level 0,5%. Angka ini meleset dari ekspektasi pasar, yaitu 0,6%, dan di bawah kuartal III yakni 0,7%. Lalu, penjualan rumah bulan Desember 2014 hanya 35.700 unit, di bawah estimasi, 36.600 unit.

Wall Street juga ditutup di zona merah, sentimen dari kinerja korporasi dan data ekonomi terbaru mengecewakan investor. S&P500 merosot 1,3% menjadi 2.029,55 dan DJIA kehilangan 291,49 atau 1,7% menjadi 17.387,21. Merosotnya kinerja saham Microsoft Corp, Caterpillar Inc dan Procter & Gamble Co menjadi pemberat kenaikan bursa AS.

Anjloknya bursa AS juga disebabkan oleh data ekonomi yang tidak sebaik perkiraan pasar. Permintaan barang tahan lama, yang menunjukkan optimisme masyarakat pada ekonomi masa depan, merosot 3,4%. Ini merupakan hasil terburuk sejak Agustus tahun lalu.

IHSG diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa dan Amerika ditutup turun setelah data pesanan untuk barang tahan lama manufaktur turun 3.4% namun penjualan rumah meningkat diatas ekspektasi pasar dan kepercayaan konsumen AS naik tajam pada januari. Pasar Asia dibuka turun pagi ini. Laba Industri di China mengalami penurunan. Dari dalam negeri, Neraca perdagangan bulan desember diproyeksi surplus di US$ 200 juta dikarenakan impor migas masih bisa dikendalikan dari sebelumnya.

Sedangkan secara teknikal, IHSG telah menguji support dan berhasil rebound setelah kemarin sempat menutup gap yang telah terbentuk. Meskipun demikian pergerakan IHSG masih cukup mengkhawatirkan. Indikator Stochastic masih terlihat menjenuh pada area jenuh beli dengan momentum RSI dan CCI yang mendekati momentum jenuh beli. tingkat volatilitas IHSG pun berada pada area upper bollinger bands sehingga kemungkinan kembali menguat lagi sangat terbatas. Diprediksikan pergerakan IHSG akan kembali mixed cenderung menguat terbatas dengan range 5250-5310. saham-saham yang perlu diperhatikan diantaranya AALI, ANTM, BBTN, CMPN, LSIP.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top