Indeks saham di Asia ditutup beragam (mixed) karena investor mencerna data Non-Farm Payrolls AS yang diikuti oleh penurunan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS serta minyak mentah dunia yang belum memperlihatkan tanda bisa keluar dari pusaran penurunan harga akibat lemahnya permintaan di Eropa dan Asia.

Sentimen perdagangan sedikit tertolong oleh spekulasi bahwa Federal Reserve akan bersikap sabar dalam mengetatkan kebijakan moneter, di dorong oleh penurunan upah per jam terbesar sejak 2006, seperti yang terlihat pada data Non-Farm Payrolls.

Dengan liburnya bursa saham di Tokyo untuk merayakan hari Coming Of Age, tidak ada respon berarti atas pengajuan RAPBN sebesar $600 miliar oleh Pemerintah Jepang untuk tahun fiskal mendatang
.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kehilangan 28.7 poin (-0.55%) ke level 5187.9 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 menciut 8 poin (-0.89%) ke level 890.8. Investor asing menarik IDR67.9 miliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa menguat, ditopang oleh spekulasi bahwa bank sentral Eropa (ECB) akan meluncurkan stimulus melalui skema pembelian obligasi, meskipun saham sektor energi masih tertekan oleh penurunan harga minyak mentah dunia.

Di beritakan bahwa ECB berencana memformulasikan program pembelian obligasi Pemerintah yang berdasarkan pada kontribusi setoran modal setiap bank sentral negara anggota zona Euro.

Jerman memberi kontribusi modal di setor terbesar dengan 17.9% dari jumlah total modal ECB sementara Siprus mempunyai kontribusi modal terkecil dengan 0.15%.

Indeks saham di Wall Street turun seiring terkikisnya tingkat kepercayaan investor oleh penurunan minyak menjelang di mulainya musim laporan keuangan (earnings season) Kuartal IV.

Saham sektor energi dan finansial, jika di gabung hampir setengah dari bobot S&P 500, memimpin penurunan. Sementara itu, pada saat saham dihindari oleh investor, obligasi Pemerintah AS dan emas justru rally.


IHSG diprediksi akan kembali bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika ditutup turun setelah harga minyak mentah jatuh ke level terendah di US$ 46.07/barel. Sedangkan Pasar Eropa ditutup menguat seiring kenaikan bursa Yunani. Investor masih menunggu data Consumer Price Index di Inggris yang diperkirakan menurun menjadi 0.7% dari 1%. Pasar Asia dibuka turun pagi ini. Data pinjaman baru di China yang diprediksi masih tetap di US$ 852.7bn. Dari dalam negeri, porsi pembiayaan RAPBN-P 2015 meningkat setelah dinaikannya dana penyertaan modal negara untuk BUMN infrastruktur.

Secara teknikal IHSG break out support MA7 dengan indikasi melanjutkan pelemahan menguji level support MA25. Indikator Stochastic bergerak terkonsolidasi dengan Momentum dari RSI dan CCI yang break out MA14 momentum dengan potensi bearish momentum. Diprediksikan IHSG akan bergerak kembali melemah dengan range pergerakan 5145-5200.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top