Indeks saham di Asia turun karena risk appettite investor terkikis oleh pelemahan pada data survei manufaktur di Eropa dan Asia yang di rilis akhir pekan lalu.

Pasar saham Tiongkok memperpanjang momentum positif sejak akhir tahun lalu di dorong oleh harapan atas program stimulus yang lebih besar.

Indeks Shanghai Composite rally 3.5% ke level tertinggi sejak Desember 2009 dipicu oleh berita di media lokal bahwa pembatasan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sudah mulai di longgarkan.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 22.8 poin (-0.43%) ke level 5220 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 menciut 4.9 poin (-0.54%) ke level 898.3. Investor asing menarik IDR144.2 miliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa turun tajam (>1%, terutama di Eropa Selatan), tertekan oleh anjloknya harga minyak mentah dunia yang belum menunjukkan perlambatan dan ketidakpastian politik di Yunani serta ketidakpastian mengenai apakah bank sentral Eropa (ECB) akan meluncurkan kebijakan moneter yang lebih longgar pada pertemuannya bulan ini.

PM Yunani Antonis Samaras mengatakan kampanye Pemilu saat ini dapat membuahkan hasil keluarnya Yunani dari Uni Eropa jika partai berhaluan radikal kiri Syriza menang.

Majalah Jerman Der Spiegel pada hari Sabtu menulis bahwa seorang pejabat Jerman yang tidak mau di sebut namanya mengatakan Pemerintah Jerman akan merasa nyaman mengijinkan Yunani keluar dari zona Euro jika memang diperlukan.

Indeks saham utama di Wall Street babak belur dalam sebuah aksi jual masif yang dipicu oleh anjloknya harga minyak mentah dunia dan menguatnya nilai tukar Dollar AS (USD), sehingga membuat DJIA dan S&P 500 menderita penurunan harian terbesar sejak Oktober 2014.

Sementara itu, harga obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun juga naik tajam, mendorong imbal hasil (yield) turun 7 bps menjadi 2.03%, indikasi bahwa investor mencari rasa aman pada obligasi Pemerintah AS.

IHSG diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika dan Eropa ditutup turun. Harga minyak yang terus mengalami pelemahan, juga kekhawatiran Yunani akan meninggalkan serikat mata uang Eropa dan juga pemilu yang akan berlangsung di Yunani menjadi sentimen negatif bagi pasar global. Akan tetapi, resesi ekonomi Italia dan Prancis serta memburuknya performa perekonomian domestik Jerman membuat investor lebih optimis bahwa ECB akan segera meningktakan stimulus di zona euro. Sementara itu, Pasar Asia dibuka turun pagi ini. Dari dalam negeri, Pemerintah akan menyuntikkan dana tambahan sekitar Rp 30 triliun untuk penyertaan modal negara yang akan diserahkan kepada semua BUMN. Laju inflasi 2015 diperkirakan turun menyusul rendahnya harga minyak yang memicu penurunan harga BBM bersubsidi.

Secara teknikal IHSG membentuk pola candlestic bearish kicker signal dan pulled back area upper bollinger bands. Indikator stochastic dead-cross pada area overbought dengan pelemahan momentum dari RSI dan CCI hingga berindikasi bearish momentum. Diprediksikan IHSG akan kembali tertekan dengan range pergerakan 5175-5230.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top