Mayoritas indeks saham di Asia menguat, dengan indeks saham di Shanghai dan Jepang kembali berakhir pada level tertinggi dalam beberapa tahun terakhir sementara harga minyak mentah dunia rebound dipicu berita bahwa persediaan BBM AS turun.

Investor juga mencerna data resmi yang memperlihatkan sektor Jasa (Services) Purchasing Managers’ Index (PMI) naik ke level 53.9 di bulan November, sedikit lebih tinggi dibanding angka pada bulan Oktober, 53.8.

Ekonomi Australia tumbuh lebih lambat dari ekspektasi di Kuartal III, menekankan kehawatiran yang semakin besar mengenai prospek ke depan sehingga memberi alasan bagi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan.

Gross Domestic Products (GDP) atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada periode Juli-September tumbuh 2.7% (YoY), lebih rendah dari pertumbuhan 3.1% di Kuartal II.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 9.7 poin (-0.19%) ke level 5166.0 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 mundur 3.1 poin (-0.4%) ke level 890.4. Investor asing menarik IDR298.9 miliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa mencatatkan kenaikan selama 2 hari beruntun ditengah ekspektasi bahwa kebijakan stimulus lebih lanjut akan diumumkan bank sentral Eropa (ECB) pada pertemuannya hari ini.

Perhitungan akhir data Composite Purchasing Managers’ Index (PMI) zona Euro berada di level 51.1, turun dari level 52.1 di bulan Oktober dan lebih kecil dari perhitungan awal 51.4.

Indeks saham utama di Wall Street menguat, dengan kenaikan tajam di sektor energi, material dan industrial pasar reboundnya harga minyak dan emas, mengerek DJIA dan S&P 500 tutup di level tertinggi.

Investor mengabaikan sejumlah rilis data ekonomi termasuk ISM Non-Manufacturing Index dan ADP Employment Report. Laporan ekonomi Federal Reserve (Beige book) mengatakan ekonomi AS terus melakukan ekspansi.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung menguat pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika dan Eropa ditutup naik setelah sebuah laporan Federal Reserve menunujukkan ekonomi AS tumbuh ditengah optimisme luas tentang prospek pertumbuhan lapangan pekerjaan yang kuat dan kegiatan ekonomi di sektor non-manufaktur AS yang bertumbuh 2.2%. Pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) hari ini mengisyaratkan kemungkinan adanya stimulus tambahan. Pasar Asia dibuka mix pagi ini, Data PMI China tercatat sedikit diatas ekspektasi. Dari dalam negeri, Pemerintah akan memangkas defisit anggaran 2015 di level 2% dari rencana semula 2.21% di APBN 2015 untuk menghindari risiko dari kenaikan suku bunga di AS pada tahun depan.

Sedangkan secara teknikal, IHSG membentuk pola bearish engulfing pada dan terlihat pulled back upper bollinger band. Indikator stochastic dead-cross dengan momentum RSI yang terlihat melemah pada area jenuh beli. Indikator MACD pun terlihat adanya pergerakan yang mulai terkonsolidasi yang akan memicu terjadi crossing negatif dekat-dekat ini. Diprediksikan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung kembali tertahan dengan range pergerakan 5130-5170. Saham - saham yang dapat diperhatikan untuk mulai melakukan penjualan adalah saham - saham sektor perbankkan, basic industri dan properi.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top