Indeks saham di Asia menguat ditengah sinyal terbaru ketangguhan ekonomi AS dan sebelum dimulainya pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang dapat membuka jalan bagi program stimulus baru.

Indeks Nikkei 225 naik tipis 0.8% ke level penutupan tertinggi dalam 7.5 tahun dipicu oleh proyeksi media massa yang mengindikasikan kemenangan telak koalisi pendukung PM Shinzo Abe pada Pemilu 14 Desember nanti. Kemenangan bagi Abe akan memberi mandat baru untuk melaksanakan kebijakan ”Abenomics” untuk membangkitkan kembali ekonomi.

Indeks Shanghai Composite mencapai level tertinggi dalam 3 tahun dan mendekati level psikologis 3,000 didorong oleh ekspektasi penambahan stimulus. Awal minggu ini ramai diberitakan bahwa bank sentral Tiongkok (PBOC) mungkin akan mengumumkan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) bagi sektor perbankan.

Data Penjualan Ritel Australia tumbuh 0.4% dari bulan sebelumnya, melebihi ekspektasi namun masih lebih rendah dari pertumbuhan 1.3% di bulan September.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merangkak naik 11.1 poin (0.22%) ke level 5177.2 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 bertambah 1.7 poin (0.16%) ke level 892.2. Investor asing menarik IDR5.4 miliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa turun tajam setelah Presiden bank sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengatakan Dewan Gubernur ECB akan menyiapkan inisiatif baru pelonggaran kebijakan moneter pada awal tahun depan.

ECB secara dramatis memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi zona Euro namun mempertahankan kebijakan moneter meskipun banyak pihak mendesak untuk diluncurkannya program stimulus lebih lanjut.

Indeks saham utama di Wall Street turun tipis menjelang rilis data Non-Farm Payrolls dan karena investor mencerna berita bahwa ECB akan mempertimbangkan program seperti Quantitative Easing pada bulan Januari 2015. Sementara itu, Data Initial Jobless Claims turun 17,000 menjadi 297,000.

IHSG diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika dan Eropa ditutup turun setelah pernyataan dari Mario Draghi selaku Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa tidak akan ada lagi stimulus Uni Eropa sampai setidaknya tahun depan. Hal ini dianggap sebagai suatu sentimen negatif bagi investor global. ECB juga menurunkan prediksi pertumbuhan ekonomi dan inflasi di kawasan tersebut. Akhir pekan ini, investor masih akan menantikan data Non Farm Payroll Amerika. Pasar Asia dibuka turun pagi ini. Dari dalam negeri, tarif listrik PLN per 1 Januari 2015 akan ditetapkan tiap bulan berdasarkan nilai tukar Rupiah, harga minyak, dan inflasi, sehingga ada kemungkinan untuk mengalami fluktuasi naik-turun.

Secara teknikal IHSG bergerak konsolidasi setelah kemarin membentuk pola bearish engulfing pada area upper bollinger band. Indikator stochastic juga terus bergerak bearish dengan momentum RSI dan CCI yang telah memasuki area jenuh beli. Diprediksikan IHSG akan kembali bergerak mixed cenderung diwarnai aksi profit taking dengan range 5135-5200

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top