Mayoritas indeks saham di Asia melemah karena date ekonomi Tiongkok memberi rasa takut pada pelaku pasar yang baru terkejut oleh ketidakpastian politik di Yunani dan jatuhnya harga minyak dunia.

Laju inflasi Tiongkok kembali melambat di bulan November, menambah kekhawatiran terhadap mendinginnya aktifitas pada ekonomi terbesar kedua di dunia.

Indeks Harga Konsumen (IHK) atau Consumer Price Index (CPI) tumbuh 1.4% (YoY), terendah sejak November 2009 dan lebih lambat dari pertumbuhan 1.6% (YoY) di bulan Oktober. Secara bulanan, inflasi turun 0.2% menyusul pertumbuhan di bulan Oktober yang flat (0%).

Sektor grosir (wholesale), sementara itu, masih berada dalam pusaran deflasi. Producer Price Index (PPI) turun 2.7% (YoY) di bulan November, lebih besar dari estimasi penurunan 2.4% (YoY).

Sebuah survei oleh Pemerintah jepang yang dirilis sebelum pasar di Asia buka, memperlihatkan perusahaan manufaktur besar Jepang merasa kurang optimis selama periode Oktober-Desember dan melihat kondisi akan semakin memburuk di kuartal mendatang, indikasi ekonomi Jepang akan lambat keluar dari resesi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 43.1 poin (0.84%) ke level 5165.4 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 lompat 9.2 poin (1.04%) ke level 890.1. Investor asing masih mencatatkan Net Sel, kali ini sebesar IDR48.6 miliar.

Mayoritas indeks saham di Eropa melemah, memperpanjang trend penurunan, seiring munculnya tekanan dari penurunan harga minyak mentah dunia dan ketidakpastian politik di Yunani. Selain itu, ketegangan antara Ukrania dan Rusia tetap tinggi setelah militer Ukrania menuduh pihak pemberontak melanggar gencatan senjata.

Indeks saham utama di Wall Street menderita penurunan terparah dalam 2 bulan karena penurunan harga minyak memberi pukulan berarti pada saham sektor energi sementara investor memandang penurunan harga minyak ini sebagai sinyal dari perlambatan laju roda perekonomian global.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika dan Eropa ditutup turun setelah OPEC menyatakan permintaan minyak mentah pada 2015 akan berada pada level terndah dalam 12 tahun, sehingga harga minyak menjadi semakin tertekan. Pasar Asia dibuka melemah pagi ini. Data Inflasi China yang menurun dari bulan sebelumnya diprediksi akan memicu langkah-langkah pelonggaran moneter lebih lanjut. Dari dalam negeri, pendapatan ekspor RI turun sebesar US$ 27 miliar dalam 3 tahun terakhir dan terbesar dalam periode 10 tahun terakhir. Defisit anggaran tercatat hingga 31 oktober 2014 mencapai Rp 194.08 triliun atau sebesar 80.4% dari target APBN-P sebesar Rp 241.5 triliun.

Secara teknikal bergerak terkonsolidasi rebound pada area lower bollinger band namun belum mampu break out ressitance MA7. Indikator Stochastic pun masih berindikasi pergerakan yang melemah dengan momentum RSI yang terkonsolidasi pada area tengah osilator. Indikator MACD pun masih memberikan signal bearish terlihat histogram yang terus mendekati area negatif. Diperdiksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung akan tertekan hingga melemah dengan range 5105-5185.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top