Penurunan harga minyak mentah dunia ke level terendah dalam 5 tahun memberi tekanan pada mata uang yang berhubungan erat dengan komoditas dan mayoritas indeks saham di Asia seiring menyebarnya risk  aversion ke pasar saham dunia.

Indeks saham utama di Tiongkok turun 6% di jam terakhir sesi perdagangan dipicu oleh aksi ambil untung (profit-taking) dan ketakutan mengenai peraturan baru di pasar obligasi Tiongkok di mana hanya obligasi korporasi dengan rating AAA yang dapat digunakan untuk repo.

Selain itu, kemarin, para elit politik Tiongkok melakukan pertemuan tahunan untuk memetakan rencana ekonomi dan reformasi untuk tahun depan dan lembaga think tank milik Pemerintah Tiongkok merekomendasikan untuk menurunkan target pertumbuhan tahun 2015 menjadi 7%.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 21.7 poin (-0.42%) ke level 5122.3 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 mundur 3.4 poin (-0.38%) ke level 880.9. Investor asing menarik IDR461 miliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa turun seiring dengan masih kuatnya tekanan yang datang dari kekhawatiran atas pertumbuhan global.

Indeks saham Yunani terjun bebas 12.8% setelah Pemerintah Yunani mengejutkan investor dengan mempercepat Pemilihan Presiden 2 bulan lebih awal, menjadi tanggal 17 Desember.

Keputusan ini diambil setelah para Menteri Keuangan zona Euro memperpanjang pembicaraan bailout dengan Yunani hingga awal 2015. Pemerintah Yunani yang sekarang berusaha keras keluar dari program bailout senilai 240 miliar Euro ($297 miliar) pada akhir tahun ini.

Indeks saham utama di Wall Street berakhir mixed, dengan NASDAQ rally seiring dengan redanya kekhawatiran atas ekonomi global.

Perkembangan di Asia dan Eropa membayangi spekulasi Federal Reserve akan segera mengakhiri janjinya mempertahankan suku bunga di tingkat yang super rendah, terlihat dari imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah AS bertenor 10 tahun yang turun menjadi 2.2% sementara harga emas naik hampr 3 %.

IHSG diprediksi akan kembali bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika dan Eropa sebagian besar ditutup turun, pemicunya kecemasan perubahan situasi ekonomi yang buruk di China dan Yunani. Pasar Asia juga dibuka turun pagi ini, China mengatakan adanya pemberian bunga yang rendah atas obligasi menyebabkan aksi jual pada utang-utang beresiko dan menyebar ke surat utang pemerintah dan pasar saham. Pemerintah Jepang disebut menyiapkan stimulus sebesar 3 triliun yen pada tahun fiskal 2015 guna mencegah resesi yang berkelanjutan. Dari dalam negeri, defisit anggaran 10 bulan terakhir lebih lebar dari periode yang sama tahun sebelumnya, dipicu oleh depresiasi nilai tukar rupiah yang membebani sejumlah pos belanja dan memburuknya prospek kinerja ekspor pada awal 2015. Revisi APBN 2015 yang memuat banyak poin perubahan akan menjadikan penerimaan pajak sebagai andalan untuk meningkatkan anggaran tahun depan.

Secara teknikal IHSG kembali bergerak melemah hingga berpotensi menguji support fractal dan MA25 dikisaran level 5100. Indikator Stochastic masih terus bergerak melemah dan berada pada area tengah osilator dengan Bearish momentum RSI dan CCI yang juga terus bergerak menurun. Indikator MACD pun memberikan signal negatif dimana signal line berpotongan dengan MACD line dan Pelemahan pada histogram hingga mendekati area negatif. Diprediksikan IHSG masih akan bergerak kembali tertekan dengan range 5085-5145.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top