Indeks saham di Asia bergerak beragam (mixed), dengan indeks Nikkei 225 mencuri perhatian setelah berakhir di level tertinggi dalam 7 tahun ditengah spekulasi bahwa PM Shinzo Abe akan menunda kenaikan pajak penjualan untuk menghindari kerusakan pada pemulihan ekonomi yang masih rentan.

Media Jepang mengatakan PM Abe akan menunda kenaikan pajak dan mempercepat Pemilu menjadi bulan Desember sebagai usaha untuk memperkuat genggaman kekuasaan sebelum popularitasnya anjlok lebih dalam lagi.

PM Abe berulang kali mengatakan akan mengambil keputusan menaikkan pajak setelah menimbang data GDP Kuartal III yang akan dirilis hari Senin depan. Data ini diyakini akan mengungkap seberapa rentannya rebound menyusul kontraksi tajam di Kuartal II.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertambah 16.6 poin (0.33%) ke level 5048.8 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 maju 4.8 poin (0.58%) ke level 863.2. Investor asing mencatatkan Net Buy IDR2,13 triliun.

Indeks saham di Eropa turun tajam, dengan investor menjauhi saham sektor perbankan setelah regulator menjatuhkan denda jutaan dollar terhadap bank yang pegawainya terlibat dalam memanipulasi pasar valuta asing (valas).

5 bank besar (HSBC, RBS, UBS, Citigroup dan JP Morgan Chase, setuju untuk membayar total $3.3 miliar kepada regulator di AS dan Swiss sebagai jalan keluar atas tuduhan bahwa mereka berusaha memanipulasi pasar valas sehingga menimbulkan kerugian bagi nasabah mereka.

Data Industrial Output zona Euro tumbuh 0.6% di bulan September dari bulan Agustus dan di bawah ekspektasi.

Data Leading Economic Indicator OECD memperlihatkan pertumbuhan ekonomi akan melambat di zona Euro dan Inggris dalam beberapa bulan ke depan.

Indeks saham utama di Wall Street berakhir beragam, dengan DJIA dan S&P 500 mengakhiri kenaikan selama 5 hari beruntun karena investor mempertimbangkan perlambatan ekonomi di Eropa dan mencerna laporan keuangan dari Marcy’s dan sejumlah perusahaan ritel besar lainnya.


IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa dan Amerika ditutup turun kemarin. Otoritas perbankan di Amerika dan Inggris dilaporkan memberi sanksi berupa denda kepada 5 bank besar karena telah melakukan manipulasi pada pasar pertukaran uang. Masalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Uni Eropa masih menjadi sentimen negatif bagi investor, dimana inflasi diperkirakan masih pada level terendah, dan industri keuangan (perbankan) yang masih bermasalah di beberapa negara seperti Italia dan Yunani. Dari dalam negeri, selain keputusan suku bunga BI hari ini, kondisi politik juga patut dicermati, karena koalisi merah putih berencana melebarkan dominasinya sampai ke tingkat DPRD. Sementara itu, setelah menghadiri pertemuan APEC, mengunjungi Myanmar dan pertemuan G-20, Jokowi akan kembali pada hari Minggu (16/11) ke Indonesia dan akan mengumumkan kenaikan BBM setelahnya.

Sedangkan secara teknikal, IHSG terlihat pulled back resistance bearish trend dengan candlestick yang membentuk pola doji. Namun indikator stochastic masih memberikan signal penguatan dari area oversold dengan momentum RSI dan CCI yang tidak begitu terlihat murah yang berada pada area moderate. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas dengan range 5000-5080.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top