Indeks saham di Asia naik tipis setelah perbaikan pada data pertumbuhan ekonomi AS mengurangi kegelisahan investor atas memburuknya prospek ekonomi global, namun indkes Nikkei 225 di Jepang  melemah akibat penguatan nilai tukar mata uang Yen.

Harga minyak mentah juga berada di bawah tekanan setelah pertemuan delegasi Arab saudi dan tiga negara lain gagal mencapai kesepakatan mengenai pembatasan produksi menjelang pertemuan OPEC hari Kamis.

Gross Domestic Product  (GDP) atau pertumbuhan ekonomi AS di revisi ke atas menjadi 3.9% dari 3.5% selama periode bulan Juli – September. Ini mengimbangi penurunan tak terduga pada data Consumer Confidence Index bulan November.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 14.1 poin (0.28%) ke level 5133 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 maju 3.3 poin (0.38%) ke level 884.6. Investor asing mencatatkan Net Buy IDR260.9 miliar.

Indeks saham di Eropa ditutup mixed, dengan index DAX di Jerman mencatatkan kenaikan selama 10 sesi beruntun.

Pertumbuhan ekonomi (GDP) Inggris mendapat konfirmasi tumbuh 9.7% dari kuartal sebelumnya. Data Consumer Confidence bulan November Perancis memperlihatkan kenaikan dari level 85 ke level 87.

Menjelang libur hari Thanskgiving, indeks saham utama di Wall Street menguat, dengan DJIA dan S&P 500 tutup pada level tertinggi, karena investor mempertimbangkan data manufaktur dan pasar perumahan dalam menilai kesehatan ekonomi AS.

Durable Goods Orders naik ditopang oleh pesanan untuk pesawat militer sedangkan data Chicago PMI keluar di bawah ekspektasi. Initial Jobless Claims bertambah 21,000 minggu lalu menjadi 313,000, tertinggi dalam 11 minggu dan tanda bahwa perekrutan pegawai mulai sedikit melambat.

Pertumbuhan inflasi masih di bawah target 2% dari Federal Reserve sementara Consumer Spending tumbuh 0.2% bulan lalu setelah stabil di bulan September.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika dan Eropa ditutup menguat setelah data ekonomi Amerika yang tumbuh lebih cepat dimana tingkat kepercayaan konsumen AS menanjak ke level tertinggi, angka manufaktur dan lapangan pekerjaan juga menunjukkan peningkatan. Pertemuan OPEC yang dijadwalkan hari ini telah sepakat untuk tidak memangkas kuota produksi minyak. Pasar Asia dibuka mixed pagi ini. Investor global kini menantikan perkembangan terbaru seputar rencana stimulus Bank Sentral Eropa pekan depan. Dari dalam negeri, sentimen cenderung negatif karena OECD memangkas jauh proyeksi pertumuhan ekonomi Indonesia tahun depan dari 6.3% menjadi 5.2%. Inflasi November akan melonjak lebih dari 1% dampak dari kenaikan BBM.

Secara teknikal IHSG bergerak terkonsolidasi dan tertahan pada support MA7. Indikator Stochastic bergerak mendatar pada area dekat overbought dengan Momentum RSI dan CCI yang terkonsolidasi. Diprediksikan IHSG masih akan cenderung bergerak mixed tertahan dengan range 5100-5150.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top