Indeks saham di Asia secara umum menguat seiring dengan prospek kebijakan stimulus lebih lanjut di Eropa dan China membangkitkan risk appettite investor. Pasar saham di Jepang tutup karena adanya hari libur nasional.

Berbagai sumber mengatakan bahwa para elit politik dan petinggi bank sentral di Tiongkok siap untuk menurunkan suku bunga lebih rendah lagi dan melonggarkan larangan atas prosedur pemberian kredit perbankan, didorong oleh kekhawatiran bahwa penurunan harga harga dapat memicu gagal bayar, kebangkrutan usaha dan PHK massal.

Penurunan suku bunga ini adalah yang pertama dalam lebih dari dua tahun dan merupakan refleksi dari berubahnya cara pandang Beijing yang akhirnya memutuskan bahwa langkah drastis kebijakan moneter diperlukan untuk menstabilkan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 29.7 poin (0.58%) ke level 5141.8, tertinggi sejak 29 September. Indeks saham Blue Chip LQ-45 maju 8.4 poin (0.95%) ke level 886.9. Investor asing mencatatkan Net Buy IDR142.9 miliar.

Indeks saham di Eropa naik, masih dipicu oleh petunjuk dari bank setral Eropa (ECB) akan adanya stimulus baru, meskipun data sentimen bisnis Jerman yang membaik mungkin mengurangi ekspektasi atas aksi yang segera dari ECB.

Kenaikan indeks meneruskan rally minggu lalu yang dipicu oleh pidato Presiden ECB mario Draghi di Frankfurt di mana beliau mengatakan perlunya membawa tingkat inflasi zona Euro naik ke target level yang ditentukan ECB tanpa penundaan.

Data Ifo Business Confidence Index Jerman secara tak terduga naik ke level 104.7 di bulan November dari level 103.2 di bulan Oktober.

Indeks saham utama di Wall Street naik, dipimpin saham perusahaan ritel karena investor meyakini penurunan harga BBM di SPBU akan menambah daya beli masyarakat menjelang musim belanja yang di mulai akhir pekan ini hingga akhir tahun. DJIA dan S&P 500 kembali ditutup pada level tertinggi terbaru.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung menguat pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika ditutup menguat, sedangkan pasar Eropa ditutup mixed pada perdagangan terakhirnya. Sentimen investor masih dipengaruhi seputar kebijakan moneter terbaru dari China dan Eropa yang diperkirakan dapat membantu likuiditas pasar. Keyakinan mengenai pertumbuhan ekonomi global juga dipengaruhi oleh turunnya harga bahan bakar minyak di sejumlah negara maju, sehingga diharapkan dapat meningkatkan belanja konsumen menjelang akhir tahun. Naiknya harga saham-saham perbankan Eropa juga merupakan akibat dari optimisme investor. Dari dalam negeri, pemangkasan suku bunga acuan di China sebesar 0.4% diharapkan akan mengerek ekspor dari Indonesia.

Secara teknikal IHSG membentuk pola spinning top dan memperpanjang pola bearish garley harmonic pattern setelah berhasil mematahkan level tertinggi minggu lalu. Indikator Stochastic masih cenderung bergerak bearish dari area overbought namun momentum RSI dan CCI masih menguat meskipun terbatas pada area dekat overbought. Diperkirakan IHSG akan bergerak mixed cenderung tertekan diwarnai aksi profit taking dengan range 5100-5170.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top