Indeks saham di Asia naik setelah data ekonomi AS memamerkan kekuatan ekonomi AS, kontras dibandingkan dengan tanda pelemahan yang semakin menyebar luas di Tiongkok dan Eropa.

Rilis data ekonomi AS hari Kamis menunjukkan bahwa Initial Jobless Claims turun, Philly Fed Index tumbuh dengan laju tercepat dalam 2 dekade dan Existing Home Sales menguat.

Indeks Nikkei 225 naik tipis setelah Perdana Menteri Shinzo Abe membubarkan parlemen sebagai persiapan percepatan pemilu legislatif pada tanggal 14 Desember. Secara mingguan, meskipun tipis (-0.8%), Nikkei 225 mencatatkan penurunan pertama dalam 5 minggu terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 18.5 poin (0.36%) ke level 5112 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 maju 3.4 poin (0.39%) ke level 878.6. Secara mingguan, IHSG dan LQ-45 masing masing lompat 62.6 poin (1.24%) dan 13 poin (1.51%). Investor asing mencatatkan Net Buy IDR237.1 miliar, memperbesar total net Buy asing minggu lalu menjadi IDR920 miliar.

Indeks saham di Eropa naik tajam seiring dengan investor bereaksi atas langkah kebijakan yang mengejutkan dari bank sentral Tiongkok (PBOC) dan sinyal bank sentral Eropa (ECB) bahwa pihaknya siap memperluas program Quantitative Easing untuk membantu ekonomi zona Euro yang sedang dilanda kelesuan.

Tiongkok memangkas suku bunga pinjaman untuk pertama kali sejak Juli 2012 sebagai pengakuan bahwa usaha tambal sulamnya untuk menopang ekonomi telah gagal. PBOC memangkas suku bunga pinjaman 1 tahun sebesar 40 bps menajdi 5.6% dan suku bunga deposito 1 tahun sebear 20 bps menjadi 2.75%.

Indeks saham utama di Wall Street naik, dipicu oleh langkah kebijakan PBOC dan langkah ECB yang mulai melakukan pembelian efek berbasis aset (EBA). Sebelumya ECB juga sudah melakukan pembelian Covered bonds, obligasi yang berbasis properti. Dari dalam negeri AS sendiri, data Kansas City Federal Reserve Manufacturing Index memperlihatkan pertumbuhan lebih lanjut dari aktifitas ekonomi di kawasan itu.

IHSG diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa dan Amerika ditutup naik setelah China menurunkan suku bunga pada akhir pekan kemarin. Hal ini merupakan yang pertama kali dilakukan sejak 2 tahun yang lalu, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Optimisme investor juga semakin diperkuat oleh pernyataan Presiden Bank Sentral Eropa, bahwa pihaknya telah memulai aksi pembelian obligasi. Sebagian pasar Asia dibuka naik pagi ini, namun bursa Jepang sedang merayakan libur memperingati Labor Thanksgiving Day. Dari dalam negeri, melalui rancangan APBN perubahan (RAPBN-P) 2015, pemerintah baru akan menyusun anggaran yang lebih mendukung kegiatan perekonomian agar target pertumbuhan ekonomi sebesar 5.8% bisa tercapai. Serta, pemerintah memiliki keleluasaan menambah belanja modal minimal Rp 120 triliun pada APBN-P 2015 yang sebagian besar akan digunakan untuk infrastruktur.

Sedangkan secara teknikal, IHSG konsolidasi kembali bergerak diatas 5100. Namun Indikator stochastic yang telah masuk pada area overbought terlihat dead-cross dan Momentum RSI yang terkonsolidasi pada osilator overbought. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung tertahan hingga terkoreksi dengan range pergerakan 5067-5170.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top