Indeks saham di Asia ditutup beragam (mixed) seiring dengan berubahnya sentimen pasar menjelang rilis naskah pertemuan the Fed dan di tengah kekhawatiran atas kesehatan Jepang yang ekonominya adalah nomor 3 terbesar di dunia.

Bank Of Japan (BOJ) mempertahankan program stimulusnya yang pasif pasca rilis data yang memperlihatkan ekonomi Jepang kembali jatuh dalam resesi dan menjelang Pemilu legislatif yang dipercepat menjadi bulan Desember.

Langkah BOJ ini sudah diantisipasi pasar setelah BOJ bulan lalu mengejutkan pasar dengan memperbesar nilai program Quantitative Easing sehingga membuat jumlah uang beredar Jepang membengkak menjadi 80 triliun yen ($682 miliar) setiap tahun, bertambah dari 60-70 triliun yen.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 25.5 poin (0.50%) ke level 5127.9, tertinggi sejak 1 Oktober sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 maju 4.7 poin (0.53%) ke level 881.2. Investor asing mencatatkan Net Buy IDR431.3 miliar.

Indeks saham di Eropa ditutup datar (flat) dengan kecenderungan turun karena investor menantikan naskah pertemuan kebijakan Federal Reserve (the Fed Minutes) bulan Oktober lalu.

Penurunan indeks dipimpin oleh jatuhnya saham produsen biji besi seperti Anglo American, Rio Tinto, BHP Billiton dan Glencore seiring turunnya harga komoditas itu ke level terendah dalam lebih dari 5 tahun.

Indeks saham utama di Wall Street ditutup turun tipis setelah naskah pertemuan kebijakan Federal Reserve (the Fed Minutes) tidak memberi kejelasan mengenai kapan suku bunga akan dinaikkan pada tahun depan.

Data jumlah proyek konstruksi pembangunan rumah baru (Housing Starts) di AS turun 2.8% di bulan Oktober karena lesunya pembangunan gedung apartemen. Namun jumlah proyek konstruksi pembangunan rumah untuk satu keluarga (singe family home) tumbuh mencapai tingkat tertinggi sejak November 2013.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa dan Amerika ditutup flat kemarin, setelah publikasi FOMC Meeting Minutes menunjukkan ketidakpuasan The Fed terhadap pertumbuhan inflasi yang dinilai masih kurang pesat untuk mencapai target 2%. Pagi ini pasar Asia dibuka mixed, menantikan data HSBC Flash Manufacturing PMI dari China dan laporan bulanan dari Bank Sentral Jepang. Dari dalam negeri, Menteri Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2014 hanya mencapai 5,1%. Sementara itu, setelah mengurangi subsidi BBM bersubsidi dan memperoleh komitmen investasi langsung dari China dan Amerika, pemerintah akan bergerak cepat dengan memprioritaskan proyek-proyek infrastruktur.

Secara teknikal IHSG kembali menguat namun indikator Stochastic telah berada pada area overbought dengan kecenderung dead-cross. Momentum RSI dan CCI telah mulai memasuki osilator overbought. IHSG sedang membentuk pola negatif yaitu Bearish garley harmonic pattern dengan potensi koreksi hingga 5000. Namun IHSG masih akan mencoba menutup gap dengan target 5175. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung tertahan hingga melemah dengan range 5100-5175.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top