Indeks saham di Asia berakhir beragam (mixed) ditengah aksi profit taking di bursa Hong Kong dan Tiongkok akibat penurunan yang melebihi ekspektasi pada data harga properti di Tiongkok, sementara bursa indeks Nikkei 225 rebound di dorong oleh spekulasi bahwa Pemerintah akan memilih mempercepat Pemilu legislatif yang mungkin dapat melahirkan program stimulus baru.

Jika Pemilu dipercepat, PM Shinzo Abe berharap partai pendukungnya, Liberal Democratic party (LDP) akan mengalahkan pihak oposisi yang lemah dengan tujuan memperkuat mandat untuk menjalankan kebijakan ekonomi yang menimbulkan inflasi.

Harga rata rata rumah baru di 70 kota besar Tiongkok turun 2.6% (YOY) di bulan Oktober setelah turun 1.3% (YOY) di bulan September. Secara bulanan, harga turun 0.6%, pelemahan selama 6 bulan beruntun. Namun laju pelemahan tampaknya mulai mereda (-1% di bulan September dan -1.1% di bulan Agustus).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 48.53 poin (0.96%) ke level 5102.5, tertinggi sejak 23 Oktober sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 maju 9.4 poin (1.08%) ke level 876.6. Investor asing mencatatkan Net Buy IDR243.7 miliar.

Indeks saham di Eropa tutup di teritori positif karena data ekonomi jerman keluar lebih baik dari ekspektasi sehingga menggairahkan sentimen investor.

Data ZEW Economic Sentiment Index Jerman berada di level 11.5 untuk bulan November, naik dari 3.6 pada bulan Oktober. Sementara itu, inflasi bulan Oktober Inggris tumbuh 1.3% (YOY), lebih cepat dari pertumbuhan 1.2% (YOY) pada bulan September.

Indeks saham utama di Wall Street naik, mendorong DJIA dan S&P 500 ke level penutupan tertinggi terbarunya dalam tahun ini. Data Housing Market Index AS yang keluar lebih baik dari estimasi dan juga berita percepatan Pemilu legislatif di Jepang serta perbaikan data ekonomi Jerman memberi kontribusi pada pergerakan naik indeks.

Namun optimisme, secara umum, ditopang oleh fakta bahwa bank sentral besar di dunia tetap akomodatif, dengan menyediakan likuiditas dan mempertahankan suku bunga di tingkat yang super rendah.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa dan Amerika ditutup naik kemarin. Economic Sentiment Jerman tercatat mengalami kenaikan diatas estimasi. Optimisme investor global juga diperkuat oleh angka Producer Price Index (PPI) Amerika yang tercatat mengalami kenaikan di atas estimasi. Pasar Asia dibuka naik pagi ini, menantikan pernyataan dari Bank Of Japan yang diharapkan dapat mempertahankan stimulus dan menunda kenaikan pajak. Dari dalam negeri, Bank Indonesia menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin menjadi 7,75%. Meskipun bertujuan untuk mengendalikan inflasi, namun hal ini diperkirakan dapat semakin mengurangi pertumbuhan ekonomi dan ekspansi kredit industri keuangan.

Sedangkan secara teknikal, IHSG sedang menguji resistance baru setelah berhasil break out bearish trend jangka menengah dan MA50. Namun bila dilihat dari Indikator Stochastic pergerakan IHSG telah mulai memasuki area overbought dan berindikasi terjadi dead-cross. Indikator RSI dan CCI masih memiliki peluang penguatan dari momentumnya meskipun terbatas. Tingkat volatilitas IHSG telah mencapai area upper bollinger bands dimana bila tidak mampu break out maka ada kecenderungan akan pulled back menuju lower bollinger band. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed menguat terbatas menguji level upper Bollinger band dengan range pergerakan 5050-5130.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top