Indeks saham di Asia bergerak mixed dengan kecenderungan melemah karena kewaspadaan menjelang pertemuan kebijakan bank sentral Eropa (ECB) membayangi sentimen positif dari kenaikan di Wall Street.

Investor cemas mengenai apakah Presiden ECB Mario Draghi akan merubah komitmennya untuk meluncurkan stimulus tambahan setelah tersiarnya kabar munculnya penolakan dari kalangan internal ECB terhadap Quantitative Easing.

Ekonomi Australia menambah 24,100 pekerja di bulan Oktober, lebih besar dari ekspektasi 22,500. Tingkat pengangguran sebesar 6.2%, tidak berubah dari bulan September.

Perbaikan di bulan Oktober ini, setelah 2 bulan beruntun mengalami pertumbuhan negatif, akan mengurangi ketakutan mengenai pasar tenaga kerja meskipun prospek ke depan masih jauh dari sehat.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 32.6 poin (-0.64%) ke level 5034.2 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 mundur 6.4 poin (-0.75%) ke level 857.6. Investor asing mencatatkan Net Buy IDR355.1 miliar.

Indeks saham di Eropa menghapus penurunan di awal sesi perdagangan dan berakhir di teritori positif setelah Presiden ECB Mario Draghi memberi sinyal ECB mungkin akan meluncurkan kebijakan Quantitative Easing yang agresif untuk menopang pertumbuhan di Eropa serta secara tegas menyangkal adanya perpecahan di dalam Dewan Gubernur ECB.

Bank Of England mempertahankan suku bunga acuan di tingkat 0.5% dan tidak merubah besaran dari program pembelian asetnya, sebesar £375 miliar ($597 miliar), sejalan dengan ekspektasi pasar.

Indeks saham utama di Wall Street menguat, mendorong DJIA dan S&P 500 ke level tertinggi dalam sejarah selama 2 hari beruntun setelah data Initial Jobless Claims dan Produktifitas di sektor Non-Pertanian keluar lebih baik dari estimasi serta keyakinan yang diberikan Presiden ECB Mario Draghi bahwa ECB akan meluncurkan kebijakan stimulus lebih lanjut jika diperlukan.

IHSG diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa dan Amerika ditutup naik kemarin, setelah Bank Sentral Uni Eropa (ECB) menyatakan komitmennya untuk menyalurkan stimulus lebih besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. selain itu, data Unemployment Claims Amerika yang dirilis positif juga semakin meningkatkan optimisme investor global kemarin, terutama dalam menyambut data Non Farm Payroll malam ini. Dari dalam negeri, kenaikan Upah Minimum Propinsi (UMP) untuk wilayak DKI Jakarta tahun 2015 diperkirakan mencapai Rp 2,7 juta atau naik 12% dari UMP 2014, menyusul keputusan Dewan Pengupahan DKI Jakarta mengenai nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) kemarin.

Sedangkan secara teknikal, IHSG bergerak bearish setelah break out dengan support MA7. Indikator Stochastic terus melebarkan pergerakab bearish dari area overbought dengan Momentum Indikator RSI dan CCI yang telah break out dengan support MA14 momentum. Diprediksikan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung tertekan hingga melemah dengan range 5000-5070.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top