Indeks saham di Asia melemah seiring pudarnya optimisme investor setelah munculnya sinyal terkini perlambatan pertumbuhan di China dan zona Euro.

Indeks Nikkei 225 terbang 2.73% mencapai level tertinggi sejak Oktober 2007 pasca libur panjang akhir pekan dipicu oleh momentum yang dihasilkan oleh lebijakan stimulus Bank Of Japan (BOJ) minggu lalu.

Bank sentral Australia, Reserve Bank Of Australia (RBA) mempertahankan suku bunga acuan di tingkat supper rendah 2.5% selama 14 bulan beruntun dengan alasan stimulus seperti ini dapat dibenarkan mengingat prospek suram pertumbuhan ekonomi Australia meskipun konsumen Australia masih membuka dompetnya untuk belanja.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 14.6 poin (-0.29%) ke level 5070.9 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 menciut 4 poin (-0.46%) ke level 864.4. Investor asing menarik IDR196.7 miliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa pindah dari teritori positif ke teritori negatf setelah European Commission (EC) memangkas proyeksi pertumbuhan untuk Uni Eropa dan zona Euro, dengan alasan meningkatnya risiko geopolitik dan lemahnya ekonomi global.

EC sekarang memprediksi pertumbuhan ekonomi zona Euro sebesar 0.8% di tahun 2014, turun dari proyeksi awal 1.2%.

Penurunan harga minyak mentah dunia juga memberi tekanan pada indeks karena anjloknya saham perusahaan minyak setelah Arab Saudi secara tak terduga menurunkan harga jual minyak yang di ekspor ke AS.

Mayoritas indeks saham utama di Wall Street melemah seiring anjloknya harga saham perusahaan minyak dan karena investor menunggu hasil pemilihan legislatif di AS yang berlangsung cukup ketat.

Dari sisi ekonomi, data Factory Orders turun 0.6% di bulan September sementara defisit Neraca Perdagangan semakin membesar di bulan September seiring penurunan kinerja ekspor, tanda pelemahan permintaan global dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi AS di 3 bulan terakhir tahun 2014 ini.

IHSG diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa dan Amerika ditutup turun kemarin, setelah badan eksekutif Uni Eropa menurunkan estimasi pertumbuhan ekonomi, dan adanya keraguan dari beberapa bankir dunia mengenai kepemimpinan dari Mario Draghi sebagai Presiden Bank Sentral Eropa. Data Factory Orders dan Trade Balance Amerika yang di bawah estimasi juga mempengaruhi sentimen investor kemarin. Pasar Asia pagi ini dibuka melemah. Dari dalam negeri, angka pertumbuhan ekonomi yang akan dirilis hari ini masih dapat menjadi perhatian investor. GDP kuartal III diperkirakan lebih rendah dari kuartal sebelumnya karena realisasi belanja pemerintah yang masih rendah akibat Pemilu dan melemahnya harga komoditi utama andalan ekspor yang merupakan dampak dari perlambatan global.

Secara teknikal IHSG mengkonfirmasi adanya pulled back resistance MA50 dan pola hanging man. Dari Indikator Stochastic, IHSG telah berada pada area overbought dan adanya indikasi dead-cross dengan momentum RSI dan CCI yang mulai lesu. Diprediksikan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung kembali tertahan hingga melemah dengan range pergerakan 5026-5100.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top