Indeks saham di Asia ditutup beragam (mixed) di hari pertama perdagangan di bulan November karena investor mencerna serangkaian data ekonomi China. Secara umum, perdagangan di Asia berlangsung cukup sepi seiring liburnya pasar saham di Jepang.

Perhitungan akhir data HSBC Purchasing Managers’ Index (PMI) bulan Oktober China naik ke level 50.4, tertinggi dalam 3 bulan atau sama dengan perhitungan awal namun lebih tinggi dari angka untuk bulan September. Ini menyusul data resmi PMI China, dirilis akhir pekan lalu, yang turun ke level 50.8, terendah dalam 5 bulan.

Data lain memperlihatkan sektor jasa (Services) China tumbuh pada laju terlemah dalam 9 bulan di bulan Oktober, dengan data resmi Services PMI China turun ke level 53.8 dari level 54 di bulan September.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 4 poin (-0.08%) ke level 5085.5 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 bertahan di level 868. Investor asing mencatatkan Net Buy sebesar IDR224.1 miliar.

Indeks saham di Eropa melemah setelah perhitungan akhir data Manufacturing Purchasing Managers’ Index (PMI) Perancis, Jerman dan zona Euro memberi gambaran yang beragam (mixed).

Untuk zona Euro, PMI berada di level 50.6, lebih tinggi dari 50.3 di bulan September namun sedikit lebih rendah dari perhitungan awal 50.7. Di Perancis, aktifitas sektor manufaktur kembali turun di bulan Oktober, dengan data Manufacturing PMI turun ke level 48.5 dari 48.8.

Di Jerman, sektor manufaktur kembali tumbuh di bulan Oktober, dengan data Manufacturing PMI naik ke level 51.4 dari 49.9. Perhitungan awal 51.8.

Mayoritas indeks saham utama di Wall Street turun tipis, dengan indeks DJIA dan S&P 500 melemah, di picu oleh aksi jual atas saham sektor energi dan material akibat penurunan tajam harga minyak mentah dunia.

Data ISM Manufacturing Index naik ke level 59 di bulan Oktober, tidak berubah dari bulan September pada saat data PMI Manufacturing Index turun. Sementara itu data Construction Spending turun 0.4% di bulan September.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa ditutup turun, sedangkan pasar Amerika ditutup mixed cenderung melemah pada perdagangan terakhirnya. Data-data ekonomi juga menunjukkan hasil yang beragam, seperti Indeks Manufaktur (Markit PMI) zona Euro yang tercatat di bawah estimasi, sedangkan Indeks Manufaktur (ISM PMI) Amerika tercatat mengalami pertumbuhan dibanding periode sebelumnya. Pasar Asia dibuka naik pagi ini menyusul Indeks Nikkei yang kembali dibuka setelah kemarin libur. Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Bank Sentral dan Pemerintah Jepang memutuskan untuk melanjutkan program stimulusnya. Dari dalam negeri, inflasi pada bulan Oktober tercatat sebesar 0,47%, dan masih tingginya impor minyak menyebabkan defisit pada neraca perdagangan bulan September mencapai $270 juta. Menurunnya kinerja keuangan sejumlah emiten pada kuartal III ini juga mengurangi kepercayaan investor kemarin.

Secara teknikal IHSG terlihat pulled back pada resistance MA50 sehingga membentuk pola hanging man candlestick pattern yang merupakan signal cukup negatif yaitu bearish reversal signal. Indikator Stochastic telah memasuki area overbought dengan indikasi dead-cross bila terjadi konfirmasi pada pola candle yang terlah terbentuk. Diprediksikan IHSG akan kembali tertekan dengan range pergerakan 5025-5100.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top