Mayoritas indeks saham di Asia melemah karena investor bereaksi atas berakhirnya program Quantitative Easing (QE3) di AS dan rillis laporan keuangan emiten di Asia.

Setelah 2 hari melakuan pertemuan, dalam pernyataan resminya Federal Reserve secara resmi mengumumkan berakhirnya program pembelian obligasi. Pada puncaknya, program ini menyuntikkan dana $85 miliar setiap bulan ke dalam sistem finansial.

Federal Reserve masih mempertahankam guidence bahwa suku bunga jangka pendek akan tetap super rendah untuk beberapa waktu ke depan.

Namun Federal Reserve tidak lagi menganggap pelemahan pada pasar tenaga kerja AS sebagai sesuatu yang significant, menunjukkan bahwa Federal Reserve semakin percaya pada prospek ekonomi AS ke depan. Ini di lihat oleh beberapa analis sebagai sinyal bank sentral sedang fokus pada kenaikan suku bunga.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 15.2 poin (-0.30%) ke level 5058.8 sementara indeks saham Blue Chip LQ-45 kehilangan 3.2 poin (-0.37%) ke level 860.3. Investor asing mencatatkan Net Buy sebesar IDR255.1 miliar.

Indeks saham di Eropa menguat, memperpanjang kenaikan menjadi 3 hari beruntun karena investor mempertimbangkan langkah Federal Reserve selanjutnya.

Tingkat Pengangguran bulan Oktober Jerman stabil di 6.7% meskipun jumlah pengangguran turun lebih besar dari ekspektasi. Inflasi Jerman tumbuh 0.8% (YoY), sedikit lebih rendah dari ekspektasi 0.9%.

Indeks saham utama di Wall Street menguat, terkerek oleh DJIA setelah perhitungan pertama memperlihatkan ekonomi AS ekspansi 3.5% di Kuartal III. 

Jumlah orang yang mengajukan klaim pengangguran (Initial Jobless Claims) naik tipis. Jumlah klaim tetap berada di bawah 300,000, tanda perbaikan pada pasar tenaga kerja.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung melemah pada perdagangan hari ini.  Pasar Eropa dan Amerika ditutup naik kemarin. GDP kuartalan Amerika tercatat mengalami pertumbuhan 3,5%, diatas estimasi pada 3,1%. Berakhirnya program pembelian obligasi oleh The Fed yang diumumkan kemarin sepertinya sudah mulai diantisipasi oleh investor global. Namun, penghentian stimulus ini berpotensi menarik pulang dana investor global ke AS, sehingga ada kemungkinan hot money bakal keluar dari Indonesia. Lembaga Penjamin Simpanan menyarankan pemerintah menghidupkan lagi program currency swap dengan China dan negara lain untuk mengurangi ketergantungan pada dollar AS. Sementara itu, data ketenagakerjaan pekan depan dapat menjadi katalis tambahan bagi sinyal pemulihan ekonomi AS. Dari dalam negeri, Pemerintah menjanjikan kompensasi yang lebih baik kepada masyarakat apabila harga BBM bersubsidi telah dinaikkan. Namun, dibutuhkannya persetujuan DPR atas rencana ini semakin meningkatkan ketidakpastian setelah kericuhan yang terjadi pada lembaga tersebut.

Secara teknikal IHSG terlihat pulled back pada resistance bearish trend/downtrend jangka menengah. Indikator Stochastic yang telah golden-cross pada area dekat overbought bergerak landai dengan momentum RSI dan CCI yang flat pada area tengah. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung melemah terbatas menguji level support dengan range pergerakan 5030-5105.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top