Indeks saham di Asia ditutup menguat karena sejumlah data yang keluar dari AS dan Jepang jauh lebih baik dari perkiraan serta Pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS yang akan berakhir, memunculkan optimisme  tersendiri oleh investor.

Indeks MSCI Asia Pasific naik 0.4% ke level 139.32 pada perdagangan waktu Tokyo, pasar melihat kuatnya data keyakinan konsumer dan ekspektasi kepada The Fed.

Data positif dari Jepang menunjukan bahwa produksi pada sektor Industri Jepang untuk September naik menjadi 2.7% dari -1.9% di bulan sebelumnya, kenaikan ini mencatatkan terbesar dalam delapan bulan terakhir.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 72.75 poin (1.4%) ke level 5074.06, indeks saham Blue Chip LQ-45 naik 16.94 poin (2%) ke level 863.5. Investor asing mencatatkan Net Buy sebesar IDR1,93 triliun.

Indeks saham di Eropa menguat tipis karena investor menunggu hasil pernyataan kebijakan dari Federal Reserve.

Beberapa indeks saham berakhir di teritori negatif, dengan indeks IBEX di Spanyol turun sekitar 1.4% dan indeks MIB di Italia melemah 1.6%. Ketakutan atas sektor perbankan Eropa pasca pengumuman hasil stress tes oleh bank sentral Eropa (ECB) memberi tekanan pada indeks indeks tersebut, terutama aksi jual atas saham saham perbankan Italia.

Indeks saham utama di Wall Street turun setelah Federal Reserve secara resmi mengumumkan rencana penghentian program stimulus moneter (QE3).

Meskipun the Fed berjanji mempertahankan suku bunga pada tingkat super rendah, investor tampak terkejut dengan pandangan optimis the Fed atas pasar tenaga kerja dan inflasi.

Dalam pernyataan resminya, the Fed secara eksplisit mengatakan akan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang pasar perkirakan jika ekonomi tumbuh lebih cepat dari proyeksi the Fed. Inilah untuk pertama kalinya the Fed membuat pernyataan secara eksplisit mengenai seberapa cepat kenaikan suku bunga akan terjadi.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung menguat terbatas pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa ditutup mix, sementara pasar Amerika ditutup cenderung melemah kemarin, setelah The Fed mengumumkan berakhirnya program pembelian obligasi, atau yang lebih dikenal dengan Quantitative Easing, pada akhir bulan ini. Namun, tingkat suku bunga masih akan dipertahankan pada level yang rendah. Hari ini investor masih akan menantikan data Advance GDP dan Unemployment Claims dari Amerika. Dari dalam negeri, Menkeu Bambang Brodjonegoro memastikan bahwa Pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi sebelum 1 Januari 2015. Sementara itu, investor masih akan menantikan laporan keuangan 3Q2014 beberapa emiten hari ini.

Sedangkan secara teknikal, IHSG rebound setelah menyentuh area support kuat di level 5000. namun penguatan ini terlihat sangat cepat dimana kondisi pergerakan dari Stochastic dan momentum dari RSI yang masih berada diarea moderate. sehingga diprediksi penguatan IHSG akan terbatas hingga berpotensi kembali melemah dengan range 5035-5100.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top