Indek saham di Asia ditutup melemah terkecuali Jepang, seiring investor mencerna sejumlah laporan pendapatan perusahaan. Kehati-hatian juga mewarnai sentimen pasar menjelang dimulainya rapat kebijakan 2-hari Federal Reserve, yang diharapkan dapat memberi sinyal tentang waktu kenaikan suku bunga di AS.

Indeks saham Hang Seng ditutup menguat tipis sebesar 9.16 poin (0.03%) ke level 28.442,7, Sedangkan dari China daratan, indeks Shanghai ditutup melemah 51.18 poin (1.13%) ke level 4.476,2. Pelemahan dipicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi dan pelemahan komoditas akan mengganggu kinerja emiten.

Dari Jepang, Nikkei 225 terapresiasi sekitar 0,4% ke level 20.058,9, kembali bertengger di atas level psikologis 20.000, seiring investor mengabaikan kejatuhan 9,7% dalam data penjualan ritel bulan Maret. Begitu juga dengan indeks Topix yang ditutup menguat 8.36 poin (0.52%) ke level 1.627,4.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan pelemahannya sebesar 3.29 poin (0.06%) ke level 5.242,2, indeks saham Blue Chip LQ-45 ditutup melemah 0.02 poin (0.22%) ke level 908.65. Investor asing mencatatkan Nett Sell sebesar IDR1.818 triliun keluar pasar saham domestik.

Indeks DJIA dan S&P500 terkerek naik di hari Selasa, masing-masing menguat 72.17 poin ke level 18.110,14 dan 5.84 poin ke level 2.114,76, ditopang laporan earnings yang positif dari Merck dan penguatan IBM setelah menambah rencana pembagian dividen. Sedangkan indeks Nasdaq ditutup turun 4.82 poin ke level 5.0555,4.

Secara keseluruhan laporan earnings Q1 AS kini masih dalam trend penguatan, setelah perusahaan seperti Apple, berhasil mengalahkan perkiraan atas kejatuhan laba untuk kali pertama sejak 2009. Katalis lain yang menambah sentimen positif adalah, hasil survey kenaikan harga rumah AS lebih tinggi dibanding perkiraan selama bulan Februari, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Bursa saham Eropa melemah pada hari Selasa, investor lebih banyak menanti pernyataan Federal Reserve AS mengenai laju pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia tersebut. Investor juga mengamati perkembangan pembahasan utang Yunani setelah PM Yunani, Alexis Tsipras, melakukan reshuffle tim negosiatornya.

Indeks saham CAC 40 turun 95.53 poin (1.8%) ke level 5.173,4, dan DAX Jerman merosot 227.5 (1.9%) ke level 11.811,66. Sementara dari Inggris dilaporkan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama tumbuh 0.3% lebih rendah dari estimasi 0.5%, memberikan sinyal melambatnya ekspansi ekonomi. Indeks FTSE 100 ditutup turun 73.45 poin (1.03%) ke level 7.030,53.

IHSG diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika ditutup naik, meskipun investor masih menunggu pernyataan FOMC pada hari Kamis mendatang, namun laporan keuangan beberapa emiten yang mengalami kenaikan kinerja membuat pasar bergerak cukup positif. Sedangkan Pasar Eropa ditutup turun menunggu kelanjutan pembahasan utang Yunani. Hari ini investor juga masih menunggu laporan GDP Amerika yang diperkirakan turun. Pasar Asia dibuka naik pagi ini, kecuali bursa Jepang yang libur dan investor masih menunggu rapat mengenai kebijakan moneter di negara tersebut. Dari dalam negeri, Pemerintah berniat mulai melaksanakan setidaknya 4 proyek infrastruktur mulai pekan ini.

Secara Teknikal, IHSG tertahan pada support MA200 yang cukup kuat dan membentuk pola Green Hammer dengan indikasi positif untuk proyeksi pergerakan selanjutnya. Indikator Stochastic masih bearish namun telah berada diarea oversold begitu juga Momentum Indikator RSI dan CCI yang mencoba Reversal dari Area jenuh jual. Phase Akumulasi mulai cukup terlihat sehingga diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung menguat dengan range pergerakan 5200-5285. Buy on Weakness untuk saham-saham yang telah terkoreksi cukup dalam.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top