Indeks saham di Asia ditutup meguat. Bursa saham utama Hong Kong dan China daratan mencatatkan ke level tertinggi dalam 7 tahun terakhir. Indeks Hang Seng dan Shanghai masing-masing ditutup menguat 1.33% ke level 28.433,6 dan 3.04% ke level 4.527,4.

Kenaikan di picu di tengah spekulasi pemerintah China mempertimbangkan untuk melakukan merger perusahaan BUMN dan menambah stimulus untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

Bursa saham Jepang ditutup melemah. Indeks Nikkei 225 kehilangan 36.72 poin (0.18%) ke level 19.983,3, sedangkan indeks Topix ditutup menguat tipis sebesar 0.23 poin (0.01%) ke level 1.619,1. Investor menanti hasil pertemuan bulanan Bank Sentral Jepang. Pertemuan akan berlangsung sampai besok dan diakhiri dengan pernyataan dari Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 189.91 poin (3.49%) ke level 5.245,45, begitu juga dengan indeks saham Blue Chip LQ-45 yang ditutup kehilangan 39.83 poin (4.19%) ke level 910.65. Investor asing mencatatkan Nett Sell sebesar IDR2.242 triliun keluar pasar saham domestik.

Bursa saham Eropa ditutup menguat, sentimen investor terdorong oleh berita PM Yunani, Alexis Tsipras, melakukan reshuffle tim negosiator untuk merundingkan masalah utang dengan krediturnya.

Indeks DAX Jerman yang di awal perdagangan melemah berbalik rally 1,9% ke level 12.039,16. Begitu juga dengan indeks CAC Perancis berhasil menguat 1,3% ke level 5.268,91. Sementara indeks FTSE 100 Inggris ditutup pada rekor tertinggi setelah naik 0,5% ke level 7.103,98,

Bursa saham AS ditutup melemah pada sesi perdagangan hari Senin. investor juga akan menunggu rapat moneter Federal Reserve minggu ini, yang akan dimulai pada hari Selasa, yang diharapkan dapat memberikan petunjuk kapan bank sentral mulai menaikkan suku bunga.

Data ekonomi yang dirilis hari Senin menunjukkan bahwa ekspansi sektor jasa AS sedikit melambat di bulan April dari level tertinggi 7-bulan yang diraih pada bulan Maret lalu. Penurunan sebagian besar dipicu oleh lambannya pertumbuhan bisnis baru.

Indeks saham DJIA ditutup melemah 42.17 poin (0.23%) ke level 18.037,9, indeks S&P 500 melemah 8.77 poin (0.41%) ke level 2.108,9, begitu juga dengan indeks Nasdaq yang melemah 31.84 poin (0.63%) ke level 5.060,3.

IHSG diprediksi akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika ditutup turun karena investor masih menunggu pertemuan the Fed selama 2 hari ini yang diperkirakan dapat memberi petunjuk mengenai waktu kenaikan suku bunga. Sedangkan pasar Eropa ditutup naik setelah perdana menteri Yunani merombak susunan tim ekonomi yang bertugas untuk berunding dengan Uni Eropa. Investor juga menunggu data indeks kepercayaan konsumen di Amerika dan GDP kuartal I di Inggris. Pasar Asia dibuka naik pagi ini. China kemungkinan akan melanjutkan kebijakan stimulus yang pro pasar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dari dalam negeri, beberapa perusahaan akan menahan ekspansi usahanya tahun ini dan fokus dengan bisnis inti yang sudah ada, karena melihat potensi pertumbuhan ekonomian Indonesia yang masih rendah dan belum stabil.

Pergerakan IHSG telah keluar dari support uptrend jangka panjang dan berpeluang besar menguji support MA200 dilevel 5200 sekaligus mencapai target dari pola bearish buttefly harmonic pattern. Indikasi cukup buruk bila IHSG tidak mampu mengkoreksi pelemahannya atau rebound pada perdagangan hari selasa nanti. Namun pada pergerakaan Hari ini terlihat tertahan pada support 5245 sehingga mempunyai peluang rebound. Sehingga diprediksikan IHSG akan bergerak cenderung mixed mencoba rebound dengan range pergerakan 5200-5300.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top