Indeks saham di Asia ditutup mixed. Dari Hongkong Indeks saham Hang Seng ditutup menguat 45.77 poin (0.18%) ke level 24.900,89. Setelah China meloggarkan regulasi sektor perumahan. Dalam penyataan PBOC, uang muka untuk pembelian rumah second diturunkan menjadi 40% dari sebelumnya 60% dan Kementrian Keuangan menyatakan individu yang menjual properti lebih dari dua tahun bebas dari pajak penjualan.

Berbanding terbalik dari Hong Kong, dari China daratan Indeks saham Shanghai ditutup melemah 38.67 poin (1.02%) ke level 3.747,90. Dipicu oleh aksi profit taking investor yang dipimpin oleh sektor perumahan dan keuangan.

Indeks saham NIKKEI 225 dan T    OPIX gagal mempertahankan diteritori positif dan berbalik ditutup turun masing-masing 1.05% dan 0.94%. Pelemahan terjadi karena aksi profit taking dan para investor mengantisipasi sentimen bisnis Tankan yang dirilis hari Rabu. Sepanjang bulan ini, Indeks saham Nikkei dan Topix masing-masing menguat 2.2% dan 1.2%.

Dari Korea Selatan, Indeks saham KOSPI ditutup menguat, setelah kenaikan di Wall Street dan langkah-langkah oleh China ekonominya yang mendorong risk appetite. Indeks KOSPI menguat 10.99 poin (0.54%) ke level 2.041,03, menempatkan dijalur kenaikan terbesar kuartalan     sejak kuartal ketiga 2013.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 80.02 poin (1.47%) ke level 5.518.67. Indeks saham Blue Chip LQ-45 menguat 15.47 poin (1.63%) ke level 961.9. Investor asing mencatatkan Nett Buy sebesar IDR882.09 miliar ke pasar saham domestik.

Wall Street ditutup melemah cukup tajam Selasa (31/3) kemarin, setelah dibuka positif di awal pekan. DJIA melemah 1,11% menjadi 17.776,12, S&P 500 melemah 0,88% menjadi 2.067,89 dan NASDAQ melemah 0,94% menjadi 4.900,88. Data penting untuk pekan ini adalah laporan tenaga kerja hari Jumat, yang mana akan dirilis saat pasar ditutup untuk hari raya Jumat Agung. Sebelumnya, investor juga akan memperhatikan laporan ADP payroll sektor swasta pada hari Rabu dan klaim pengangguran di hari Kamis.

Bursa Eropa juga ditutup di zona negatif, merespon data ekonomi zona Euro dan ketidakpastian negosiasi Yunani. FTSE 100 melemah 1,72% ke level 6.773,04, CAC 40 melemah 0,98% ke level 5.033,64 dan DAX Jerman melemah 0,99% ke elvel 11.966,17. Data pengangguran zona Euro menyentuh level terendah sejak bulan Mei 2012, hanya turun tipis dari level 11,4% menjadi 11,3%, atau sedikit lebih tinggi dari ekspektasi analis sebesar 11,2%.

Negosiasi utang Yunani juga masih belum menemukan titik terang. Uni Eropa dan International Monetary Fund (IMF) menolak proposal Yunani. "Grup Brussel" yang terdiri dari perwakilan Uni Eropa dan IMF ingin Yunani memberikan rencana yang lebih konkrit bukan hanya ide seperti yang tertuang dalam proposal reformasinya. Lambatnya perkembangan negosiasi Athena menurunkan minat investor pada pasar saham.

IHSG diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Laba perusahaan di 2014 diprediksi turun dan pelaku pasar mengantisipasi hasil perundingan program nuklir antara Iran dan negara barat yang berpotensi membuat harga minyak semakin tertekan. Hal itu membuat pasar Amerika dan Eropa ditutup turun. Investor menunggu data manufaktur dan payrolls bulan maret di AS dan Eropa. Pasar Asia dibuka turun pagi ini. Dari dalam negeri, Rupiah bergerak stabil menunggu data inflasi bulan maret yang diprediksi naik.

Secara teknikal pergerakan IHSG cukup membuat khawatir akan terjadinya koreksi setelah 2 hari berturut-turut dibuka gap up dan berhasil mencatatkan rekor tertinggi pada tahun ini. Indikator Stochastic mulai menyentuh area overbought dengan momentum penguatan dari RSI namun rawan terjadi koreksi hingga menutup gap yang telah terbentuk. Namun bila IHSG masih terus berada diatas level 5500 maka target selanjutnya berada pada level 5625 yang merupakan target ideal Wave 5. Diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung tertahan rawan terjadi koreksi dengan range pergerakan 5560-5455.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top