Indeks saham di Asia berakhir mixed cenderung melemah karena kekhawatiran atas gejolak di Yaman yang membebani sentimen pasar. Dari Hong Kong indeks saham Hang Seng tergelincir 10.88 poin (0.04%) ke level 24.486,2, penurunan sebagian besar dipimpin saham perminyakan, di tengah kekhawatiran tentang terpukulnya eranings oleh kejatuhan harga minyak.

Sedangkan dari China daratan, Indeks saham Shanghai ditutup menguat 9.0 poin (0.24%) ke level 3.691,1, penguatan dipicu oleh kabar soal adanya kebijakan baru pemerintah untuk menggenjot pasar properti. Dengan saham-saham real estate memimpin.

Bursa saham Jepang ditutup kompak melemah. Indeks Nikkei 225 turun 185.49 (0.95%) ke level 19.285,63, sedangkan indeks Topix melemah 16.04 poin (1.02%) ke level 1.552,78.  Penurunan dibebani dengan profit taking dan data ekonomi lemah. Data CPI Jepang bulan Februari, yang tidak memperhitungkan efek pajak penjualan 0% di bulan April, telah memicu kekhawatiran baru tentang deflasi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir menguat 28.05 poin (0.52%) ke level 5.396,8. Indeks saham Blue Chip LQ-45 naik 5.49 poin (0.59%) ke level 937.5. Investor asing mencatatkan Nett Sell sebesar IDR582.8 miliar keluar dari pasar saham domestik.

Indeks saham di Eropa berakhir beragam (mixed) namun secara mingguan mencatatkan penurunan karena investor mengikuti perkembangan di Yaman.

Indeks FTSE 100 turun tipis 0.6% sementara indeks CAC 40 dan DAX masing masing naik 0.6% dan 0.2%. Indeks di Eropa Selatan juga bergerak dengan arah yang berlawanan. Indeks saham di Spanyol melemah sementara indeks saham di Yunani dan Portugal berakhir di teritori positif.

Indeks saham utama di Wall Street menghentikan penurunan selama 4 hari beruntun dengan menguat tipis akhir pekan lalu namun secara mingguan mencatatkan penurunan terbesar sejak akhir Januari.

Menjelang musim laporan keuangan, investor mencermati komentar ketua The Fed Janet Yellen bahwa kenaikan inflasi inti tidak diperlukan sebagai syarat untuk kenaikan suku bunga akhir tahun ini.

IHSG diprediksi akan bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Pasar Amerika dan Eropa ditutup naik akhir pekan lalu. Chairman The Fed Jennet Yellen memastikan kenaikan suku bunga AS akan segera dilaksanakan tahun ini sesuai keadaan ekonomi. Pasar Asia dibuka naik pagi ini. Gubernur Bank China menyiapkan langkah-langkah kuantitatif untuk mengendalikan ekonomi yang semakin melemah. Dari dalam negeri, Indonesia dan Tiongkok sepakat menambah nilai perdagangan sebesar 150 miliar dollar AS. BI bersama pemerintah berencana menekan dana asing di sistem finansial domestik untuk menyelamatkan stabilitas nilai tukar rupiah. Investor asing masih menganggap Indonesia sebagai negara tujuan investasi walaupun masih berlajutnya ketidakpastian ekonomi global.

Secara teknikal IHSG bergerak rebound pada support MA50 dan membentuk pola bullish engulfing dengan signal positif. Indikator Stochastic terlihat mulai melandai pada area oversold dan berindikasi golden-cross diiringi oleh momentum RSI yang mulai bergerak menguat. Diprediksikan IHSG akan bergerak melanjutkan penguatan dengan range pergerakan 5365-5435.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top