Indeks saham di Asia ditutup mixed. Bursa saham Hong Kong dan China memimpin di zona hijau di antara bursa utama Asia lainnya. Masing-masing menguat 0.73% ke level 25.082,75 dan 62.39 poin ke level 3.810,29. Aktivitas manufaktur China menunjukkan ekspansi memberikan sentimen ke bursa.

Data dari pemerintah China menunjukkan aktivitas manufaktur bulan Maret naik menjadi 50.1, dari bulan sebelumnya 49.9, dan sekaligus mematahkan estimasi penurunan menjadi 49.7 oleh para ekonom.

Bursa saham Jepang ditutup tertekan. Indeks saham NIKKEI 225 ditutup melemah 172.15 poin (0.90%) ke level 19.034,84, sedangkan Indeks TOPIX melemah 14.12 poin (0.92%) ke level 1.528,99. Pelemahan dipicu oleh rilis data yang lebih rendah dari estimasi dan penguatan Yen yang turut membebani kinerja bursa.

Bank of Japan melaporkan survei kuartalan yang menilai sentimen dari perusahaan manufaktur besar terhadap kondisi ekonomi saat ini. Indeks tankan menunjukkan angka 12 pada survei bulan Maret. Angka tersebut sama dengan survei bulan Desember lalu, dan lebih rendah dari estimasi ekonom yang disurvei Wall Street Journal sebesar 12. Sementara yen saat ini menguat diperdagangkan dikisaran 119 per dollar,

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 51.81 poin (0.94%) ke level 5.466,87. Indeks saham Blue Chip LQ-45 turun 10.13 poin (1.05%) ke level 951.8. Investor asing mencatatkan Nett Buy sebesar IDR490.3 miliar ke pasar saham domestik.

Wall Street ditutup di zona negatif pada Rabu (1/4), seiring investor mencerna data ekonomi yang negatif menjelang laporan tenaga kerja penting hari Jumat. DJIA melemah 0,44% menjadi 17.698, dengan saham Wal-Mart anjlok paling tajam dan Goldman Sachs memimpin penguatan. S&P 500 melemah 0,40% menjadi 2.059. Sementara Nasdaq melemah 0,42% menjadi 4.880. 

Data penting bursa AS yang akan dirilis hari Jumat (3/4) antara lain, nonfarm payrolls yang diprediksi akan mengalami kenaikan sekitar 250.000 di bulan Maret, dan tingkat pengangguran diperkirakan akan tetap berada pada level 5,5%. Sentimen positif datang dari sektor perumahan yang pulih memasuki musim semi, volume aplikasi kredit perumahan mingguan naik sebanyak 4.6%, menurut laporan Mortgage Bankers Association (MBA). Tingkat penjualan otomotif menunjukkan laju tahunan sebesar 17.15 juta unit di bulan Maret, di atas ekspektasi untuk kenaikan menjadi 16.9 juta dari 16.2 juta unit.

Bursa Eropa ditutup menguat, seiring optimisme sektor manufaktur Inggris dan zona Euro. FTSE naik 0,54% menjadi 6.809,50, disusul DAX Jerman dengan kenaikan 0,29% menjadi 12.001,38. Manufaktur PMI zona Euro melejit dengan laju tercepat dalam 10-bulan terpompa peningkatan pesanan baru dari pembeli asing. Program stimulus masif ECB yang melemahkan nilai tukar Euro menjadikan produk ekspor benua biru lebih kompetitif dalam pasar global. Begitu pula sektor manufaktur Inggris yang didukung kuatnya permintaan domestik.

IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung menguat. Investor memperkirakan data ekonomi AS yang keluar pekan ini akan negatif sehingga mengindikasikan kemungkinan goyahnya pemulihan ekonomi, hal ini membuat pasar Amerika ditutup turun. Sedangkan pasar Eropa ditutup naik seiring prospek data ekonomi yang terus membaik di beberapa negara Eropa. Investor menunggu data trade balance dan klaim pengangguran di AS yang diperkirakan naik. Pasar Asia dibuka naik pagi ini. Dari dalam negeri, Inflasi bulan Maret naik menjadi 0.17%, BI diminta untuk mengatur masalah valas, nilai tukar dan suku bunga. Paket kebijakan ekonomi mulai berlaku awal bulan ini.

Sedangkan secara teknikal, IHSG menutup gap yang keamrin terbentuk dan membentuk pola Bearish below the stomach dengan potensi melanjutkan pelemahan. IHSG juga terlihat pulled back upper bollinger bands. Indikator Stochastic berindikasi dead-cross dengan Momentum bearish dari area overbought. Diprediksikan IHSG masih akan tertekan dengan range pergerakan 5425-5485.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top