Mayoritas Indeks saham di Asia ditutup menguat di akhir pekan. Indeks saham di China ditutup melemah imbas kebijakan PM Tiongkok yang memangkas pertumbuhan PDB Tahun 2015. Indeks saham Hang Seng ditutup turun 29.04 poin (0.12%) ke level 24.164,0. Di China daratan, Indeks saham Shanghai turun 7.29 poin (0.22%) ke level 3.241,19.

Bursa saham di Tokyo berakhir menguat karena pelemahan yen  mendorong saham pengekspor mejelang laporan pekerjaan AS. Indeks saham Nikkei 225 menguat 219.16 poin (1.17%) ke level 18.971,0, Indeks Topix menguat 17.12 poin (1.12%) ke level 1.540,8.

Para Investor menanggapi dengan positif tentang QE di Eropa dan kenaikan target pertumbuhan untuk blok 19-negara, di tambah tidak adanya berita yang buruk dari AS.

Data Produksi Industri Jerman naik di bulan Januari sebesar 0.6%,  mengalahkan perkiraan para ekonom sebesar 0.5%.
 
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup mencatatkan rekor terbaru, IHSG menguat sebesar 63.84  poin (1.17%) ke level 5.514,8. Indeks saham Blue Chip LQ-45 naik 14.21 poin (1.5%) ke level 960.8. Investor Asing mencatatkan Nett Buy Sebesar IDR165.5 miliar ke pasar saham domestik.

Wall Street ditutup negatif cukup dalam, DJIA turun -1.54% ke 17,856.78 dan S&P 500 turun ke -1.42% ke 2,071.26. Ancaman Iran untuk menaikkan volume ekspor minyak mentah jika sanksi barat atas program nuklir Iran tidak dicabut menjadi sentimen negatif bagi bursa AS. Sejumlah data makro yang dirilis positif, seperti unemployment rate dan nonfarm payroll tidak mampu mendongkrak kinerja saham-saham di AS.

Bursa Eropa ditutup mixed cenderung menguat. Bank Sentral Eropa merevisi proyeksi pertumbuhan, PDB dan inflasi menjadi lebih optimis. Proyeksi pertumbuhan zona euro menjadi 1.5% dari 1% di 2015, sedangkan inflasi tahun ini 0% atau turun dari prediksi sebelumnya yakni 0.7%. Namun, inflasi pada 2016 akan naik dari proyeksi semula 1.3% menjadi 1.5%. Tahun lalu, inflasi zona euro minus 0.2%. Bank Sentral Eropa juga akan memulai kebijakan pelonggaran kuantitatif hari ini (9/3) dengan Skema bank sentral akan menyuntikkan likuiditas senilai € 1.1 triliun dengan membeli aset € 60 miliar per bulan.

IHSG diprediksi akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini. Pasar Eropa ditutup mixed namun pasar Amerika ditutup turun. Data ekonomi AS seperti penyerapan tenaga kerja dan tingkat penghasilan yang mengalami kenaikan diatas ekspektasi membuat investor fokus akan waktu The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam waktu yang tak lama lagi. Pasar Asia dibuka turun pagi ini. Hari ini Investor masih menunggu data inflasi China yang diprediksi naik, sebelumnya telah keluar data ekspor China yang melonjak diatas perkiraan. Dari dalam negeri, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan peningkatan cadangan devisa yang terjadi setelah penarikan global bond oleh pemerintah menunjukkan ekonomi Indonesia masih stabil dan kodusif. Presiden Joko Widodo berharap pembangunan bisa mulai dilaksanakan maret ini.

Secara teknikal IHSG terkonsolidasi menguat setelah rebound pada support MA7 dan mencapai area upper bollinger bands. Indikator stochastic bergerak melemah dari area overbought. Indikator RSI bergerak menguat terbatas diarea overbought. Peluang pelemahan masih cukup besar melihat beberapa indikator memberikan signal cukup negatif. Diprediksikan IHSG akan bergerak mixed cenderung tertekan diwarnai aksi profit taking dengan range pergerakan 5450-5530.

0 comments:

Post a Comment

 
Terasbursa.com © 2013. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Top